
Pelatihan Kewirausahaan Advanced merupakan kegiatan pelatihan bisnis untuk mahasiswa wirausaha pada level lanjut (advance), yang diselenggarakan atas kolaborasi Direktorat Kemahasiswaan melalui Sub-unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (CDA IPB), Direktorat Himpunan Alumni (DHA IPB), dan Alumni Bisnis Cendekia (ABC) Himpunan Alumni IPB yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu 26 - 28 Juni 2024 di RK. Satari, Fakultas Kedokteran, IPB University. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan usaha mahasiswa yang terdiri dari peserta Program Startup School 2023 dan 2024 IPB yang terdiri dari dari 20 tim dan 40 mahasiswa.
Kegiatan dibuka oleh MC yang kemudian dilanjut dengan sambutan dari Direktur Kemahasiswaan, Dr. Ujang Suwarna, S.Hut, M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi program tindak lanjut dari tingkatan pengembangan kewirausahaan yang terdiri dari; 1) Tingkat Basic, implementasi pada program Wirausaha Merdeka (WMK) dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), 2) TIngkat Intermediate, implementasi pada Program StartUp School, dan 3) Tingkat Advanced pada Program Student Innopreneur.
“Program pelatihan ini harapannya dapat membantu memfasilitasi teman-teman mahasiswa yang berwirausaha, scale up bisnis mahasiswa baik dari segi legalitas usaha dan juga pengembangan bisnis yang berorientasi pada peningkatan omzet dan prospek bisnis” ucap Pak Ujang.
Pembicara pertama Emi Nuel, selaku direktur utama PT. Indofarma Global Medika berbagi pengalaman terkait membangun dan mengoptimalkan jejaring. Kemudian narasumber juga meminta para peserta yang hadir untuk membagi dua kelompok untuk sesi Forum Group Discussion yang bertujuan untuk melatih pola berpikir dalam berwirausaha. Masing - masing kelompok diberikan suatu studi kasus terkait bagaimana membangun dan mengoptimalkan jejaring, yang kemudian dipresentasikan dan diberikan feedback oleh narasumber.
Pemberian materi juga dilanjutkan oleh narasumber lainnya, Bu Ratna Yudhitia yang menyampaikan terkait manajemen pemasaran operasional dalam konteks pengembangan usaha. Bu Ratna juga berharap, dari pemaparan materi yang ada, para peserta dapat memahami konsep-konsep dasar pengelolaan operasional yang relevan dengan pengelolaan bisnis mereka.
Selain itu, peserta juga mendengarkan materi yang disampaikan oleh Pak Muhammad Jundy Arief yang memaparkan tentang pentingnya legalitas dan administrasi yang diperlukan dalam mendirikan dan mengelolah sebuah perusahaan baru. Legalitas yang merujuk pada kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku seperti badan usaha, perizinan, dan registrasi pajak. Kemudian administrasi awal perusahaan yang mencakup business plan, struktur perusahaan dan SDM, manajemen sistem akuntansi dan keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan teknologi dan informasi. Di mana aspek-aspek tersebut diperlukan untuk memastikan operasional perusahaan berjalan dengan baik sejak awal perusahaan dibangun.
Bu Nurfinayati dari ABC HA IPB juga turut menyampaikan materi tentang aspek legalitas yang berkaitan dengan pendirian dan pengelolaan perusahaan di bidang kreatif (kriya). Beliau menyampaikan apa saja persyaratan hukum yang diperlukan dalam mendirikan usaha kriya termasuk hak kekayaan intelektual, perlindungan merek, dan juga regulasi industri kreatif.
Di hari kedua Pelatihan Kewirausahaan Advanced tanggal 27 Juni 2024, kegiatan dibuka dengan pemaparan materi pertama oleh Bu Rinrin Jamriati selaku Direktur PT Alumni Bisnis Cendekia HA IPB. Bu Rinrin Jamriati memaparkan materi yang bertema Perizinan Usaha Industri Pengolahan Pangan. Awal mula usaha, Ibu Rinrin memilih usaha dengan risiko paling rendah, seperti memproduksi nata de coco. Sebaliknya, usaha tambak ikan, khususnya budidaya ikan mas, memiliki risiko yang sangat tinggi. Mengelola usaha ikan patin membutuhkan ketekunan dan pengetahuan yang cukup mengenai budidaya ikan. Dengan perencanaan yang matang dan pemeliharaan yang baik, usaha ini bisa menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan. Dalam berbisnis, harus fokus dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk memastikan kesuksesan bisnis. Produk pangan dipastikan harus halal, baik, enak, dan berizin. Perlu berizin karena negara kita merupakan negara hukum, dan wajib taat pada aturan. “UMKM harus memiliki berbagai izin, termasuk Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Nomor Induk Berusaha (NIB), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Izin Edar, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Akta Notaris, sertifikasi Halal, pendaftaran merek, barcode, dan lain-lain” ujar bu Rinrin. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun harus memastikan bahwa lingkungan produksi dan proses produksi memenuhi standar higienis. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan dan kualitas produk pangan, sehingga diharapkan untuk usaha pangan memiliki izin BPOM tersebut. Di akhir paparannya, Bu Rinrin mengatakan bahwa dalam menjalankan usaha, yang paling penting adalah memiliki niat dan semangat yang kuat.
Narasumber kedua, Bapak Ali Fatoni selaku CEO Afdhal Group, membahas aspek legalitas dalam pengembangan usaha di bidang hortikultura dan perikanan. Aspek Legalitas Hortikultura mencakup perizinan yang diperlukan, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan registrasi dari Kementerian Pertanian. Sedangkan, Aspek Legalitas Perikanan mencakup perizinan khusus dan regulasi untuk usaha perikanan, serta perlindungan terhadap inovasi geografis dan rahasia dagang.
Kemudian, dilanjutkan dengan narasumber Bapak Bagus Widiatmoko yang menjelaskan mengenai Aspek Legalitas dalam Pengembangan Usaha Berdasarkan Bidang Peternakan. Melindungi kekayaan intelektual adalah hal yang penting dalam menjalankan bisnis, termasuk merek, paten, desain industri, hak cipta, dan inovasi geografis. Bapak Bagus Widiatmoko menyoroti pentingnya aspek legalitas dalam pengembangan usaha peternakan, termasuk Izin Prinsip, Izin Lokasi/HGU, IMB, Izin Tempat Usaha/HO, serta izin pemasangan instalasi peralatan. Peraturan kesehatan hewan juga ditekankan, seperti vaksinasi dan pemeliharaan kesehatan ternak. Selain itu, dibahas pula tentang Perizinan Edar Pangan, termasuk PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), BPOM, Sertifikasi Halal, NKV (Nomor Kontrol Veteriner), dan Sertifikasi Organik.
Narasumber ketiga, Bapak Rizal Razak, membahas Manajemen Operasi yang mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan perusahaan. Ini meliputi Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Recruitment, Human Capital), Transportasi, Keuangan, Pemasaran, Operasi, General Affair, Business Development (pengembangan ekonomi dan kemitraan), Health Security Safety Environment (K3L), dan Supply Chain Management.
Manajemen Operasi merupakan aktivitas yang berkaitan dengan transformasi input menjadi output melalui penciptaan barang dan jasa. Penting bagi bisnis untuk mengembangkan proses bisnis yang efektif dengan perencanaan yang matang. Konsep PDCA (Plan-Do-Check-Act) digunakan efektif untuk perencanaan dan pengembangan. Produksi melibatkan proses transformasi dari input menjadi output. “Perencanaan awal yang memperhatikan penggunaan transportasi, pembelian/sewa, dan aspek detail lainnya sangat penting. Kontrol jumlah dan kualitas produksi dengan tepat waktu adalah kunci” ujar bapak Rizal Razak.
Ruang lingkup manajemen operasi meliputi dari permintaan barang dan jasa, pengelolaan input (modal, bahan baku, sumber daya manusia), proses transformasi (fasilitas, mesin, proses), hingga output (barang, jasa) dan interaksi dengan lingkungan eksternal. Fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, aktuasi, dan pengendalian juga menjadi bagian integral dalam pengelolaan operasional perusahaan.
Pada hari ke-3 pelatihan kewirausahaan advance, tanggal 28 Juni 2024, kegiatan ini mendatangkan pembicara-pembicara yang tidak kalah keren dan ahli dibidangnya. Materi pertama disampaikan oleh Pak Asep Abdul Mupid yang berfokus pada pengembangan business model berdasarkan model bidang usaha serta penyusunan analisis kelayakan bisnis dan investasi. Dalam sesi ini, dijelaskan bahwa bisnis model adalah representasi abstrak dari nilai yang ditawarkan suatu bisnis untuk menghasilkan penghasilan. Bisnis model membantu pelaku usaha memetakan hubungan antara rancangan bisnis, inovasi, dan strategi dengan jelas. Perancangan business model merupakan kegiatan strategis yang mengedepankan inovasi dan harus dilakukan secara kontinu untuk memastikan performa dan kesuksesan perusahaan tetap optimal.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Pak Sukma Kamajaya, tentang Human Resource Management (HRM), yang mencakup berbagai aspek pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi. HRM berperan penting dalam memastikan bahwa staf diperoleh dan digunakan secara efektif melalui integrasi semua proses, program, dan sistem dalam organisasi. Materi ini mencakup pengenalan program pengembangan HRM, peran pemimpin dalam mengelola SDM, perencanaan HR, struktur organisasi, rekrutmen, pengelolaan program pengembangan karyawan, manajemen karir, manajemen remunerasi, hubungan industrial, dan sistem manajemen kinerja.
Materi terakhir ditutup oleh Bang Dihqon Nadaamist selaku CEO Cleansheet yang membahas tentang berbagai model dan format kerjasama dengan investor, yang penting dalam mengembangkan bisnis. Salah satu model yang dibahas adalah bootstrapping, yaitu pendanaan bisnis dengan menggunakan modal pribadi atau pinjaman dari keluarga dan teman. Kelebihan dari bootstrapping termasuk kendali penuh atas bisnis dan fokus pada pengelolaan keuangan sejak awal. Namun, keterbatasan modal bisa menjadi tantangan besar dalam skala bisnis dan mencapai tujuan dengan cepat. Di sisi lain, fundraising melibatkan mendapatkan modal dari pihak ketiga seperti venture capitalist atau angel investor. Ini memungkinkan akses modal yang lebih besar dan potensi pertumbuhan yang lebih cepat, meskipun mengorbankan sebagian kendali atas bisnis. Selain itu, penjualan franchise memungkinkan investor aktif untuk menjalankan bisnis dengan sistem dan merek yang sudah ada, sementara kemitraan memungkinkan investor pasif untuk berinvestasi tanpa terlibat dalam operasional. Skema kemitraan juga dapat dilakukan melalui crowdfunding untuk memperluas pasar dan partisipasi. Keseluruhan materi menekankan pentingnya memilih investor yang memiliki visi dan nilai yang sama agar dapat saling mendukung dalam memajukan bisnis. Sebagai bentuk penghargaan, panitia juga menyerahkan apresiasi kepada para narasumber yang telah berbagi ilmu dan kepada peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan advance ini.